Dulu, stasiun kereta sangat kumuh. Banyak pedagang asongan hilir mudik sehingga para anker pun familiar dengan istilah cangcimen yang berarti kacang, kuaci, permen. Belum lagi saat perjalanan di kereta, penumpang berdesakan, banyak copet hingga yang paling ekstrim ialah penumpang naik di atas gerbong Jonan memulai langkah perbaikan KAI dengan meningkatkan gaji pegawai agar kinerja mereka semakin meningkat. Dengan konsekuensi, tak ada lagi yang melakukan pekerjaan sampingan di KAI. Sehingga tidak ada kebocoran dana. Hal itu tentu berdampak pada kenaikan biaya Kenaikan biaya ini langsung dicover karena adanya kenaikan efisiensi. Peningkatan efisiensi lebih tinggi daripada peningkatan biaya kenaikan gaji. Bahkan gaji pegawai KAI meningkat 7,7 kali lipat dari tahun 2009. Jonan juga melakukan perbaikan kinerja. Reward and punishment benar-benar diterapkan bagi seluruh pegawai KAI. Hal ini meningkatkan kepercayaan stakeholder. Bank-bank berani memberikan kredit pada perusahaan yang masih merugi itu, sehingga KAI dapat menambah asetnya. Jonan berhasil merubah mindset pegawai KAI menjadi customer first alias mengutamakan pelayanan pelanggan. Ia merekrut orang-orang dari dunia bisnis dengan latar belakang pelayanan yang bagus. Pria lulusan Singapura itu juga merekrut ahli IT dan bekerjasama dengan BUMN lain yaitu PT Telkom untuk menghemat dana. Metode kerjasama yang digunakan adalah profit sharing. Infrastruktur perkeretaapian dibenahi. Stasiun dibuat steril dan menggunakan gate elektronik. PT Kereta Commuterline Jakarta (KCJ), anak perusahaan PT KAI mengalami peningkatan cukup pesat. Selain sarana dan prasarana, perbaikan SDM juga dilakukan. Jonan mengirimkan tiga ribu pegawainya ke China dan Perancis untuk melihat sistem perkeretaapian di negara tersebut. Dari level menengah hingga 2 level di bawah direksi dikirimkan untuk menyaksikan sendiri pelayanan kereta api di sana. Hasilnya, kini kita nikmati layanan kereta api yang murah dan sangat nyaman dibanding sebelum 2009. Itulah inovasi yang dilakukan Jonan, sebagai contoh kasus bagaimana seorang pemimpin perusahaan menerapkan intrapreneurship sehingga mampu mengubah perusahaan buruk menjadi perusahaan yang berprestasi cemerlang.1. jelaskan penyebab kesuksesan dari kepemimpinan jonan dan kegagalan kepemimpinan jonan.
1. Dulu, stasiun kereta sangat kumuh. Banyak pedagang asongan hilir mudik sehingga para anker pun familiar dengan istilah cangcimen yang berarti kacang, kuaci, permen. Belum lagi saat perjalanan di kereta, penumpang berdesakan, banyak copet hingga yang paling ekstrim ialah penumpang naik di atas gerbong Jonan memulai langkah perbaikan KAI dengan meningkatkan gaji pegawai agar kinerja mereka semakin meningkat. Dengan konsekuensi, tak ada lagi yang melakukan pekerjaan sampingan di KAI. Sehingga tidak ada kebocoran dana. Hal itu tentu berdampak pada kenaikan biaya Kenaikan biaya ini langsung dicover karena adanya kenaikan efisiensi. Peningkatan efisiensi lebih tinggi daripada peningkatan biaya kenaikan gaji. Bahkan gaji pegawai KAI meningkat 7,7 kali lipat dari tahun 2009. Jonan juga melakukan perbaikan kinerja. Reward and punishment benar-benar diterapkan bagi seluruh pegawai KAI. Hal ini meningkatkan kepercayaan stakeholder. Bank-bank berani memberikan kredit pada perusahaan yang masih merugi itu, sehingga KAI dapat menambah asetnya. Jonan berhasil merubah mindset pegawai KAI menjadi customer first alias mengutamakan pelayanan pelanggan. Ia merekrut orang-orang dari dunia bisnis dengan latar belakang pelayanan yang bagus. Pria lulusan Singapura itu juga merekrut ahli IT dan bekerjasama dengan BUMN lain yaitu PT Telkom untuk menghemat dana. Metode kerjasama yang digunakan adalah profit sharing. Infrastruktur perkeretaapian dibenahi. Stasiun dibuat steril dan menggunakan gate elektronik. PT Kereta Commuterline Jakarta (KCJ), anak perusahaan PT KAI mengalami peningkatan cukup pesat. Selain sarana dan prasarana, perbaikan SDM juga dilakukan. Jonan mengirimkan tiga ribu pegawainya ke China dan Perancis untuk melihat sistem perkeretaapian di negara tersebut. Dari level menengah hingga 2 level di bawah direksi dikirimkan untuk menyaksikan sendiri pelayanan kereta api di sana. Hasilnya, kini kita nikmati layanan kereta api yang murah dan sangat nyaman dibanding sebelum 2009. Itulah inovasi yang dilakukan Jonan, sebagai contoh kasus bagaimana seorang pemimpin perusahaan menerapkan intrapreneurship sehingga mampu mengubah perusahaan buruk menjadi perusahaan yang berprestasi cemerlang.1. jelaskan penyebab kesuksesan dari kepemimpinan jonan dan kegagalan kepemimpinan jonan.
Jawaban:
Kesuksesan dari kepemimpinan jonan disebabkan oleh inovasi yang diciptakannya, jonan berani mengambil resiko dan mampu melihat peluang
Penjelasan:
Semoga membantu yah :)