Berikan contoh dari penalaran ilmiah, penalaran hukum dan penalaran moral!
1. Berikan contoh dari penalaran ilmiah, penalaran hukum dan penalaran moral!
penalaran ilmiah:berpikir sesuai fakta
penalaran hukum:berpikir sesuai hukum tanpa menyimpang
penalaran moral: berpikir sesai dengan akhlak yg baik
2. 1.Apa itu penalaran? 2.sebutkan macam-macam penalaran dan contoh-contohnya
1. Penalaaran adalah proses kegiatan berfikir manusia melalui data, fakta atau empiris untuk pengambilan kesimpulan. Dengan kata lain penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
2. Macam macam penalaran, ada dua yaitu :
1. Analogi
Adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama. Analogi memiliki empat fungsi, yakni :
1) Membandingkan beberapa orang yang memiliki kesamaan sifat
2) Meramalkan kesamaan
3) Menyingkapkan kekeliruan
4) Mengklasifikasi
Contoh :
Jangan kita seperti katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita belumlah apa-apa karena masih banyak yang belum kita ketahui di luar sana.
2.Penalaran Induktif
Adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh :
– Bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.
– Bunga melati bunga yang cantik dan baunya harum.
3. contoh penalaran deduktif dan penalaran induktif
deduktif;Masyarakat indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup komsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial
induktif; Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
4. bagaimana isi pendahuluan yang baik dalam sebuh jurnal ?
Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari:
1. Judul;
2. Abstrak;
3. Pendahuluan;
4. Bahan dan metode;
5. Hasil;
6. Pembahasan;
7. Kesimpulan;
8. Daftar pustaka.
5. contoh sejarah sebagai penalaran
Jawaban:
Sebagai contoh kasus penulisan sejarah G30S yang dalam pelajaran di sekolah biasanya dituliskan dengan G30S/PKI. Seolah memberikan pesan tersirat kepada pembaca bahwa dalang di balik peristiwa tersebut hanyalah PKI.
semoga membantu, maaf kalo salah
6. jelaskan perbedaan penalaran oposisi dan penalaran eduksi beserta contohnya
Perbedaan mendasar antara penalaran oposisi dan eduktif yaitu apabila oposisi membandingkan penalaran lain dengan hal yang kontradiktif denga penalaran satu, sedangkan eduktif tidak kontradiktif. Contoh penalaran oposisi, semua orang membacanya, tetapi beberapa tidak. Contoh penalaran eduktif: Setiap pembalap pria memiliki pacar yang cantik.
Pembahasan:
Penalaran oposisi adalah kegiatan yang dapat disimpulkan secara langsung dengan membandingkan rasio lain dalam istilah yang sama, tetapi dapat bervariasi dalam kuantitas atau kualitas untuk menentukan tingkat kesulitan penalaran. Ada empat jenis penalaran yang oposisi: objek, objek, subkontraktor, dan subkontraktor.
Penalaran eduktif memiliki fungsi mengubah posisi istilah, mengingkari istilah, dan secara proporsional menukar dan mengingkari istilah. Ada tiga jenis penalaran eduktif: konversi, pembalikan, dan bilangan genap.
Pelajari Lebih Lanjut
Materi tentang penalaran pada link dibawah ini
Materi tentang kalimat nalar: https://brainly.co.id/tugas/2404192 Materi tentang kalimat tidak nalar: https://brainly.co.id/tugas/2370586Materi tentang kalimat tidak logis: https://brainly.co.id/tugas/8992373Detail Jawaban
Kelas : XI
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Menyunting Beragam Teks (Kalimat Efektif)
Kode :9.1.11
#AyoBelajar #SPJ2
7. contoh contoh penalaran induktif dandikduktif
Jawaban:
Sebagai berikut contoh penalaran Induktif :
Penalaran induktif berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum.
Pernyataan umum tersebut merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut.
Berbeda dengan penalaran deduktif yang merupakan argumen logis (logical argument).
Argumen deduktif lebih bersifat sebagai argumen ada benarnya (plausible argument).
Dalam penalaran logis, konklusi adalah implikasi dari premis.
Dalam argumen ada benarnya (plausible), konklusi merupakan generalisasi dari premis.
Sehingga tujuan argumen adalah untuk menyakinkan bahwa probabilitas atau kebolehjadian (likelihood) kebenaran konklusi cukup tinggi.
Atau sebaliknya, ketidakbenaran konklusi cukup rendah kebolehjadiannya (unlikely).
Perhatikan penalaran induktif dan contohnya berikut ini:
Contoh 01:
Premis: Satu jeruk dari karung A manis rasanya
Premis : Satu jeruk berikutnya manis rasanya
Konklusi: Semua jeruk dalam karung A manis rasanya.
Contoh 02:
Premis: Sekelompok penderita kanker semuanya perokok
Konklusi: Merokok menyebabkan kanker
Dalam penalaran induktif dan contohnya di atas, argumen mengalir dari informasi atas pengamatan khusus.
Atau tertentu (sampel) menuju ke konklusi yang diterapkan untuk seluruh pengamatan yang mungkin dilakukan (popilasi).
Perbedaan struktural antara penalaran deduktif dan induktif dapat ditujukan dalam contoh berikut ini:
A: Argumen Deduktif
Premis (1): Semua burung mempunyai bulu
Premis (2): Bebek adalah burung
Konklusi (pasti): Bebek mempunyai bulu
B: Argumen Induktif
Premis (1): Kebanyak burung dapat terbang
Premis (2): Bebek adalah burung
Konklusi (boleh jadi): Bebek dapat terbang
A: Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari sutu pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai kesimpulan.
-Penalaran deduktif disebut juga argumen logis.
Argumen logis adalah argumen yang asersi konklusinya tersirat atau dapat diturunkan dari asersi-asersi lain (premis-premis yang diajukan).
Disebut argumen logis karena kalau premis-premisnya benar, maka konklusinya harus benar (valid).
Kebenaran konklusi tidak selalu berarti bahwa konklusi merefleksikan realitas.
Hal inilah yang membedakan argumen sebagai bukti rasional dan bukti fisik/langsung/empiris berupa fakta.
Salah satu bentuk penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang disebut penalaran deduktif silogisme.
Penalaran deduktif berlangsung dalam tiga tahap, yaitu:
Penentuan pernyataan umum (premis major) yang menjadi basis penalaran.
Penerapan konsep umum ke dalam situasi khusus yang dihadapi (proses deduksi).
Penarikan kesimpulan secara logis yang berlaku untuk situasi khusus tersebut.
Penalaran deduktif lebih dari sekedar silogisme karena penalaran deduktif dan unsur-unsurnya akan membentuk argumen untuk mengubah suatu keyakinan.
Misalnya, keyakinan bahwa penilaian aset atas dasar cost sekarang lebih relevan daripada cost historis.
Contoh lain adalah keyakinan bahwa istilah biaya lebih tepat dari pada BEBAN sebagai padan kata expense.
Penjelasan:
semoga membantu...maaf ya klo slh
8. Contoh penalaran Abduktif??
Jawaban:
Contoh penalaran induktif: Pengamatan : Di Puncak hawanya dingin, di daerah Batu hawanya dingin, di kawasan Lembang hawanya juga dingin. Kesimpulan: Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi), hawanya akan dingin. pasti benar, namun ada probabilitas (kemungkinan) akan benar.
Penjelasan:
maaf kalo slah
9. Contoh kalimat yang tidak memenuhi penalaran
stanley ingin membantu naruto menjadi kades di negara api.
10. Arti,macam-macam dan contoh penalaran
Penalaaran adalah proses kegiatan berfikir manusia melalui data, fakta atau empiris untuk pengambilan kesimpulan. Dengan kata lain penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
terdapat dua jenis penalaran :
1. Penalaran Induktif
Adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Dalam penalaran induktif pun masih terdiri dari 3 bentuk penalaran :
Generalisasi
Adalah proses penalaran yang tidak sesuai dengan peristiwa individual dalam menuju kesimpulan umumnya.
Contoh :
– Bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.
– Bunga melati bunga yang cantik dan baunya harum.
2. Analogi
Adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama. Analogi memiliki empat fungsi, yakni :
1) Membandingkan beberapa orang yang memiliki kesamaan sifat
2) Meramalkan kesamaan
3) Menyingkapkan kekeliruan
4) Mengklasifikasi
Contoh :
Jangan kita seperti katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita belumlah apa-apa karena masih banyak yang belum kita ketahui di luar sana.
11. Contoh penalaran karangan
Jawaban:
ini ada penalaran induktif.
Penjelasan:
Contoh:
Seorang polisi lalu lintas mengamati proses peristiwa di tempat kejadian perkara suatu kecelakaan lalu lintas di perempatan Rawamangun Muka, persimpangan Rawamangun Muka-Utan Kayu dan Cililitan-Tanjung Priuk yang terjadi tanggal 10 juli 2000 pukul 12.30. Sebuah sepeda motor dari arah Tanjung Priuk menabrak mobil sehingga pintu di bagian kiri rusak, penyok sedalam 10 cm, dan sepeda motor tergeletak di dekat mobil yang ditabraknya. Seorang saksi mata menuturkan bahwa pengendara sepeda motor terkapar jatuh 1,5 meter di sebelah kiri sepeda motornya. Dalam pengamatannya, melalui proses perhitungan waktu polisi menyatakan bahwa pada saat mobil melintas dari arah Cililitan ke Rawamangun Muka lampu hijau menyala dan dibenarkan oleh para saksi. Polisi menyatakan bahwa, dalam keadaan lampu merah sepeda motor berkecepatan tinggi dari arah Tanjung Priuk menabrak mobil yang sedang berbelok dari arah selatan ke arah Rawamangun Muka. Hasil pengamatan, pengendara sepeda motor terbukti bersalah.
Jawaban:manusia pintar bisa
Penjelasan: pintarrrrrrrrrr
12. contoh penalaran penyangkalan
Lajdapjxslaoapqpqppjfpdppfpxpcpsoqqoqoqpqppqq
13. contoh penalaran secara deduktif
karna masyarakat indonesia konsumtif (umum)
14. Contoh penalaran deduktif-induktif
deduktif=kalimat utamanya berada di awal paragraf
induktif=kalimat utamanya berada di akhir kalimat
15. buatlah contoh penalaran abduktif
Jawaban:
Contoh penalaran abduktif adalah sebagai berikut:
Pernyataan: Setiap pagi saat saya pergi ke dapur, susu yang biasanya ada di kulkas selalu sudah habis.
Pertanyaan: Mengapa susu selalu habis setiap pagi?
Penalaran Abduktif:
1. Observasi: Setiap pagi susu selalu habis saat saya pergi ke dapur.
2. Hipotesis: Mungkin ada seseorang di rumah yang rutin minum susu setiap pagi.
Dalam penalaran abduktif, kita membuat sebuah hipotesis yang mungkin dapat menjelaskan fenomena yang kita amati. Namun, hipotesis tersebut masih perlu diuji dan diverifikasi untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih pasti.
16. Contoh pidato penalaran
memili bahasa baku,kata yg singkat jelas dan padatKriteria Berpidato
Isi pidato yang akan disampaikan memiliki kesesuaian dengan kegiatan atau acara yang berlangsung.
Isinya bersifat menggugah serta dapat bermanfaat bagi para pendengar pidato tersebut.
Isi pidatonya tidak menimbulkan pertentangan.
Isinya benar, objektif, dan jelas.
Bahasa yang dipakai dapat dengan mudah dipahami pendengar.
Bahasanya disampaikan dengan santun, bersahabat, dan rendah hati.
17. contoh penalaran analogi??
kita harus menenangkan orang yang sedang marah dengan cara yang tepat karena orang yang marah cenderung bersifat destruktif sebagai contohnya adalah kita harus menggunakan bahan yang tepat dalam memadamkan api, karena apabila salah pemadaman, maka api akan semakin membakar di sekelilingnya
18. contoh penalaran deduktif tentang manajemen
era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat, oleh karena manajemen sangatlah penting bagi pengusaha besar maupun kecil... :)
19. contoh penalaran entimen
CONTOH U : Anak yang sholeh selalu rajin beribadah.
PK : Ari adalah anak yang sholeh.
K : Ari rajin beribadah.
Entimen : Ari rajin beribadah, karena ia anak sholeh.
Contoh – contoh entimen dari silogisme – silogisme di atas:
Tumbuhan memerlukan makanan, karena merupakan makhluk hidup.
Adit akan mengikuti study tour, karena ia bersekolah di SMA Budi Pekerti.
Saya tidak datang, karena hujan.
Saya membeli sepeda motor, karena punya banyak uang.
Budi adalah Pelajar SMA, karena bukan pelajar SMP.
SEMOGA MEMBANTU DAN BERMANFAAT BAGI ANDA
20. contoh penalaran induksi generalisasi
Generalisasi
Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada bagian akhir paragaf.
Contoh :
1.Pantai Mutun yang berada di Lampung sangatlah cantik dan Indah. Di sana airnya jernih dan suasananya sangat asri. Tak hanya memiliki pantai yang cantik, Lampung juga memiliki taman nasional yang sangat meanakjubkan, yaitu way kambas. Di dalam way kambas kita bisa melihat hewan – hewan yang dilindungi seperti gajah sumtera, badak, dan lain – lain. Selain, pantai dan taman nasional, di lampung juga terdapat gunung yang sangat Indah, yaitu Gunung Tanggamus. Gunung ini sangat digemari bagi para pecinta panjat gunung. Oleh karena itu, tak heran Lampung dijuluki sebagai surganya tempat wisata.
2.Buah kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan sapau ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
21. Contoh penalaran deduktif silogisme
Contohnya
Premis 1 = Semua makhluk adalah ciptaan Tuhan. (U)
Premis 2 = Manusia adalah makhluk hidup. (U)
Simpulan = Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. (K)
22. cara membuat pendahuluan pada jurnal
1. Pancinglah pembaca dengan kalimat pertama yang hebat.
2.Diskusikan secara singkat yang akan kamu bicarakan dalam esaimu.
3. Transisi menuju tesismu
5..Jika diperlukan, transisi dari tesis ke paragraf pertama bisa dituliskan.
4. Jangan membuat kesalahan saat menulis tesismu.
Maaf nomor nya kebalik
23. Contoh sketsa penalaran deduktif..?
Andi makan siang di mall pondok indah
24. Apa yang dimaksud penalaran dialektis dan penalaran analogis beserta contohnya
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Berpikir Sejarah
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.2
Kata kunci: penalaran dialektis, penalaran analogis
Jawaban:
Penalaran dialektik sebagai suatu gerakan 'naik turun' diantara penalaran-penalaran yang bertentangan, dengan membandingkan secara kritis tiap-tiap penalaran tersebut.
Penalaran analogis adalah suatu kegiatan berfikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Dengan demikian, penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analogis yang mempergunakan logika ilmiah, dan demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri pula. Sifat analogis ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan analisis.
Pembahasan:
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), penalaran memiliki arti yakni hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;
Penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Definisi penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.
Adapun ciri-ciri dari penalaran antara lain:
(1)Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
(2)Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)Logis, ialah suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
2)Analitis, ialah bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3)Rasional, ialah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
Menurut Keraf, penalaran ialah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu kesimpulan.
Bakry berpendapat bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Pendapat Suria Sumantri mengenai penalaran ialah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).. (Lt)
25. jelaskan dengan contoh definisi penalaran
Jawaban:
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian
Penjelasan:
26. 2 contoh penalaran induktif
Jawaban:
Tentu, berikut adalah dua contoh penalaran induktif:
1. Semua anak kucing yang saya lihat memiliki bulu berwarna putih. Oleh karena itu, semua anak kucing memiliki bulu berwarna putih.
2. Setiap kali saya memasukkan koin ke dalam air, koin tersebut tenggelam. Oleh karena itu, semua koin akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air.
Dalam penalaran induktif, kesimpulan dibuat berdasarkan pola atau pengamatan yang diambil dari sejumlah contoh atau situasi, meskipun kesimpulan tersebut tidak selalu benar secara mutlak.
27. Jelaskan perbedaan antara penalaran oposisi dan penalaran eduksi? Berikan contoh!
Jawaban:
Penalaran Oposisi atau perlawanan
Merupakan proses penyimpulan secara langsung terhadap sebuah proposisi namun dalam penerapannya membandingkan proposisi tersebut proposisi yang lain dalam satu bentuk term.
Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama
28. Contoh penalaran deduktif dan kelemahannya
Jawaban:
Contoh :
- Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
- DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Kelemahan penalaran secara deduktif yaitu dapat dilihat pada proses induksi atau penalaran induktif akan didapatkan suatu pernyataan baru yang bersifat umum (general) yang melebihi kasus-kasus khususnya (knowledge expanding), dan inilah yang diidentifikasi sebagai suatu kelebihan dari induksi jika dibandingkan dengan deduksi. Hal ini pulalah yang menjadi kelemahan deduksi. Pada penalaran deduktif, kesimpulannya tidak pernah melebihi premisnya. Inilah yang ditengarai menjadi kekurangan deduksi.
29. contoh penalaran kausalitas
Jawaban:
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala.
maaf kalo salah
30. jelaskan maksud dari Penalaran Koherensi, Penalaran pragmatisme, dan penalaran korespondensi serta contohnya? Terimakasih☺
Teori Kebenaran Koherensi, Korespondensi, dan Pragmatik
a. Koherensi
Menurut Suriasumantri (2009: 55), “Suatu hal dikatakan benar apabila pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah dianggap benar.” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa koherensi merupakan suatu teori kebenaran pengetahuan yang memiliki kriteria kebenaran suatu hal dikatakan benar apabila sesuai atau konsisten dengan kebenaran terdahulu atau yang telah ada. Teori ini sama dengan penarikan kesimpulan secara deduktif, atau penarikan kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus.
Contoh:
Pembuktian kebenaran secara koherensi biasanya terdapat pada Matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri (2009: 57):
Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem matematika disusun di atas beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yakni aksioma. Dengan mempergunakan beberapa aksioma maka disusun suatu teorema. Di atas teorema maka dikembangkan kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang konsisten. Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-322 S.M.) mengembangkan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu ukurnya.
Selain itu, teori koherensi juga terdapat pada penarikan kesimpulan secara logis dalam logika matematika atau silogisme. Misalnya, apabila terdapat pernyataan “Semua makhluk hidup bernapas”, lalu ada pernyataan “manusia adalah makhluk hidup”, maka dapat ditarik kesimpulan “manusia bernapas”. Penarikan kesimpulan tersebut adalah benar karena ide-idenya koheren atau konsisten.
b. Korespondensi
Dalam Suriasumantri (2009: 57), “Bagi penganut teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.” Menurut Syaripudin & Kurniasih (2008), “….kebenaran pengetahuan diuji di dalam dunia material atau pengalaman dria.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori korespondensi adalah teori kebenaran yang membuktikan kebenaran suatu pengetahuan (pernyataan) dengan cara melakukan pengamatan (pengalaman) terhadap suatu objek dalam pengetahuan tersebut sehingga berkorespondensi (berhubungan) dengan pernyataan yang diuji.
Contoh:
Apabila ada pernyataan bahwa “Yoghurt itu rasanya asam”, maka untuk membuktikan kebenarannya diperlukan pengujian berupa mencicipi yoghurt tersebut, apabila terasa asam maka dapat dikatakan pernyataan awal adalah benar.
Contoh lainnya adalah yang dikemukakan oleh Suriasumantri (2009: 57) berikut:
….jika seseorang mengatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta” maka pernyataan itu adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi Ibu Kota Republik Indonesia. Sekiranya orang lain yang menyatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Bandung” maka pernyataan itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang dengan pernyataan tersebut. Dalam hal ini maka secara faktual “Ibu Kota Republik Indonesia adalah bukan Bandung melainkan Jakarta.”
c. Pragmatik
Dalam Suriasumantri (2009: 57):
Bagi seorang pragmatis maka kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar. Jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori pragmatik adalah teori kebenaran yang memiliki kriteria suatu pengetahuan adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis atau manfaat dalam kehidupan.
Contoh:
Seiring berkembangnya zaman, teknologi pun semakin canggih. Para ilmuwan menemukan teknologi-teknologi baru untuk mempermudah pekerjaan manusia, telepon genggam berupa smartphone contohnya. Penemuan dan pengaplikasian smartphone tersebut dikatakan benar karena dapat berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia. Contoh lainnya adalah Program Keluarga Berencana (KB). Program ini bermanfaat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang semakin tidak terkendali. Dengan demikian, program KB dikatakan benar sebab memiliki kegunaan atau manfaat dalam kehidupan.
31. jelaskan dengan contoh penalaran induktig
penalaran induktig adalah proses berfikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta fakta yang bersikap khusus contohnya : harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
32. contoh penalaran dari akibat ke akibat
1. Generalisasi
Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada bagian akhir paragaf.
Contoh
Pantai Mutun yang berada di Lampung sangatlah cantik dan Indah. Di sana airnya jernih dan suasananya sangat asri. Tak hanya memiliki pantai yang cantik, Lampung juga memiliki taman nasional yang sangat meanakjubkan, yaitu way kambas. Di dalam way kambas kita bisa melihat hewan – hewan yang dilindungi seperti gajah sumtera, badak, dan lain – lain. Selain, pantai dan taman nasional, di lampung juga terdapat gunung yang sangat Indah, yaitu Gunung Tanggamus. Gunung ini sangat digemari bagi para pecinta panjat gunung. Oleh karena itu, tak heran Lampung dijuluki sebagai surganya tempat wisata.
Contoh
Buah kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan sapau ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. 2. Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu.
Contoh
Mendaki ke puncak gunung harus memiliki persiapan dan bekal – bekal yang harus dibawa. Jika tidak memiliki bekal atau persiapan, kita akan terjatuh dari atas. Hal ini dikarenakan akan banyak halangan yang menghadang kita di depan, seperti binatang buas, bukit terjal, ataupun cuaca yang tidak bershabat. Sekali saja kita berbuat kesalahan, maka akibatnya akan sangat fatal. Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita maju. Persiapan – persiapan tersebut, diantara lain mental, ilmu dan doa. Tanpa persiapan itu semua, kesuksesan akan susah diraih. Oleh karena itu, menggapai kesuksesan sama seperti menggapai puncak gunung karena perlu mempersiapakan bekal untuk semua halangan yang menghadang di depan.
Contoh:
Pisau yang tumpul lama – kelamaan akan menjadi tajam jika terus menerus diasah. Hal ini dikarenakan pisau yang tumpul tersebut, selalu digunakan dan dilatih sehingga pisau itu tidak menjadi karat dan rusak. Hal yang sama juga terjadi dengan otak manusia. Meskipun bodoh, kita akan menjadi pintar jika terus menerus belajar karena dengan terus belajar otak akan menjadi terlatih sehingga kemampuannya akan menjadi tajam. Oleh karena itu, meskipun bodoh dalam suatu hal, kita akan menajdi pintar jika terus berlatih, sama halnya dengan pisau yang tumpul akan menjadi tajam jika terus diasah. Advertisement 3. Paragraf Sebab – Akibat
Paragraf ini diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa sebab – sebab, kemudian disimpulkan pada bagian akhir yang merupakan akibat dari sebab tersebut.
Contoh
Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan hingga selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal membuat air meluap hingga ke perkampungan penduduk. Oleh karena itu, banjir datang dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.
Contoh
Saat ini banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi tempat permukiman. Mereka memaksa semua binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Tak hanya itu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binantang – binatang sekarang berada di ambang kepunahan. 4. Paragraf Akibat – Sebab
Paragraf ini diawali dengan memaparkan akibat – akibat yang timbul dan kemudian dijelaskan pada bagian akhir apa penyebab akibat – akibat tersebut.
Contoh:
Semua harga barang pokok di pasar menjadi naik. Barang – barang pokok seperti beras, minyak, bawang bahkan harganya mencapai dua kali lipat dari harga awalnya. Tak hanya harga barang bahan pokok, tarif angkutan umum pun ikut naik. Para sopir beralasan bahwa, setoran mereka dan harga spare part juga ikut naik. Kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat menyuilitkan para masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan. Permasalahan – permasalahan yang terjadi ini, diawali dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak.
Contoh:
Cuaca saat ini menajdi semakin panas. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi datangnya musim karena sudah tidak pasti lagi kapan datangnya. Cuaca yang sangat panas ini diikuti oleh melelehnya gunung – gunung es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi bagian ironisnya adalah bahaya – bahaya tersebut, disebabkan oleh perilaku manusia sendiri yang memicu terjadinya global warming.
maaf klo mamay salah
33. contoh kalimat penalaran abduktif
Jawaban:
Contoh penalaran induktif: Pengamatan : Di Puncak hawanya dingin, di daerah Batu hawanya dingin, di kawasan Lembang hawanya juga dingin. Kesimpulan: Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi), hawanya akan dingin. pasti benar, namun ada probabilitas (kemungkinan) akan benar.Penjelasan:
♡✧・゚: *✧・゚:*semoga penjelasan dan jawabanya membantu:v✎ˑ༄ؘ ۪۪۫۫▹semoga jawaban tersebut berguna ya!◃ ۪۪۫۫ ༄ؘ ˑ‧₊ ❁ཻུ۪.;:୭̥.jadikan jawaban ini menjadi yg tercerdas ya!✩‧₊˚⚠☄ ┏━━━━━•°•°•❈•°•°•━━━━━┓jawaban by : @zaharaoficial~┗━━━━━•°•°•❈•°•°•━━━━━┛
di puncak hawanya dingin,di daerah batu hawanya dingin, dikawasan Lembang hawanya juga dingin
maaf kalo salah semoga bermanfaat
34. contoh paragraf dengan penalaran induktif
Ujian Semester Genap telah selesai dilaksanakan seminggu yang lalu. Kini, sudah tiba saatnya, untuk para siswa dan siswi SMAN 1 Cikarang Utara, melihat hasil tes mereka yang sudah mereka kerjakan dengan susah payah. Sejak hari Sabtu sudah tertempel banyak kertas pengumuman hasil tes di berbagai jendela kelas agar pada hari Senin siswa dan siswi dapat melihat hasil tes mereka masing-masing di jendela kelas mereka. Dan betapa mengejutkan, untuk hasil tes Fisika dan Kimia bagi kelas X. Hanya segelintir orang saja yang lulus dan mendapatkan nilai di atas KKM. Tengok saja kelas X.10 sebagai contoh. Hanya 5 orang yang lulus tes dan tidak mengikuti remedial. Sementara 35 siswa lainnya harus mengikuti tes ulang Rabu nanti. Ini membuktikan bahwa banyak anak kelas X.10 yang terancam tidak masuk kelas IPA di kelas XI nanti, begitu juga dengan kelas X yang lain.
35. contoh sketsa penalaran deduktif
Andi makan siang di mall pondok indah
36. contoh analogi penalaran induksi
Tulang rusuk sangatlah rentan. Jika tulang rusuk yang bengkok diluruskan dengan kuat, maka mereka akan patah. Sebaliknya, jika mereka tidak diluruskan, maka mereka akan tetap bengkok. Sifat tulang rusuk yang rentan ini sama halnya dengan sifat wanita. Mereka adalah makhluk yang sangat rapuh. Jika mereka diperlakukan dengan kasar, mereka akan hancur atau bahkan melawan. Namun, jika tidak tegas menghadapinya, mereka akan rusak dan tidak akan patuh. Oleh karena itu, wanita diibaratkan sebagai sebatang tulang rusuk yang tidak bisa dikasari maupun dilembuti.
37. contoh proses penalaran kausalitas
Paragraf Kausalitas. Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
Contoh paragraf kausalitas:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.
38. contoh penalaran deduksi
harimau berdaun telinga berkembang biak dgn melahir kan
MAAF JIKA SALAH FOLLOW INSTRAGAM SAYA CMOZHA 26
39. contoh penalaran pertimbangan hukum
Contoh ;
Pertimbangan hukum ; Obyek harta waris ”X” tidak pernah disebutkan dan disengketakan dalam perkara waris antara penggugat dan tergugat
Amar putusan ; Hakim, menetapkan obyek harta waris ”X” adalah budel waris dari almarhum ”A”
Obyek harta waris ”X” tidak pernah disebutkan dan disengketakan dalam perkara waris antara penggugat dan tergugat
40. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai penyimpulan langsung! Berikan dua contoh setiap bentuk penalaran oposisi?
Penjelasan:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi?
1) Penalaran perlawanan/Oposisi Penalaran perlawanan atau oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proporsi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesulitan sebuah proposisi.
semoga bermanfaat